Pesan pengalaman Anda
Temukan sejarah Napoli dengan pelajaran Alessandro Barbero: tonton streamingnya di sini!
Napoli, salah satu kota paling menarik di Italia, adalah tempat di mana sejarah terjalin dengan kehidupan sehari-hari, menciptakan mosaik budaya, tradisi, dan legenda. Untuk memahami sepenuhnya esensi kota metropolitan yang luar biasa ini, penting untuk mengetahui akar sejarahnya dan momen-momen yang menandai evolusinya. Dalam artikel ini, kami mengundang Anda untuk mengetahui sejarah Napoli melalui pelajaran dari Alessandro Barbero, seorang sejarawan terkenal internasional, yang akan memandu kita melalui perjalanan melintasi waktu, mengungkap momen-momen penting dari sejarahnya yang panjang dan kompleks.
Sejak berdirinya Neapolis yang dimulai pada abad ke-8 SM, hingga era modern, Napoli telah mengalami serangkaian transformasi yang signifikan. Barbero memberi tahu kita bagaimana kota ini merupakan pusat budaya dan komersial yang penting selama Kekaisaran Romawi, dan bagaimana, selama berabad-abad, kota ini dipengaruhi oleh berbagai dominasi, termasuk Bizantium, Normandia, dan Swabia. Setiap era telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan, membantu membentuk identitas Neapolitan.
Aspek penting dalam sejarah Napoli adalah periode Raja Muda Spanyol dan pemerintahan Bourbon berikutnya, yang menyaksikan kota ini makmur namun juga menghadapi tantangan besar, yang berpuncak pada penyatuan Italia. Barbero tidak membatasi dirinya untuk menceritakan peristiwa-peristiwa saja, tetapi juga menawarkan kita gambaran tentang Napoli abad ke-20, yang ditandai dengan perang dan rekonstruksi. Terakhir, penulis mengajak kita untuk merefleksikan bagaimana sejarah Napoli terus mempengaruhi kehidupan kontemporernya. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami kisah sejarah yang menarik ini: ikuti tautan untuk menonton streaming pelajaran Alessandro Barbero dan temukan sejarah Napoli yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.
Dasar Neapolis
Asal usul dan sejarah kuno
Pendirian Neapolis, kota kuno yang kemudian menjadi Napoli, dibangun pada abad ke-8 SM. Menurut legenda, kota ini didirikan oleh penjajah Yunani dari Chalcis dan Rhodes. Neapolis segera menjadi pusat komersial dan budaya penting di Mediterania, berkat posisinya yang strategis dan pelabuhannya yang terlindungi dengan baik.
Neapolis kemudian ditaklukkan oleh Romawi pada abad ke-3 SM. selama perang Samnite dan menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi. Pada masa Romawi, kota ini mengalami masa kemakmuran dan perkembangan, dengan dibangunnya gedung-gedung publik penting seperti Teater Romawi dan Amfiteater Flavia.
Kehadiran Romawi di Napoli masih tercermin hingga saat ini dalam struktur perkotaan kota tersebut dan dalam berbagai temuan arkeologis yang membuktikan kehebatan kota tersebut pada zaman dahulu.
Napoli di Kekaisaran Romawi
Pentingnya Napoli di Kekaisaran Romawi
Napoli, sebelumnya dikenal sebagai Neapolis, didirikan oleh penjajah Yunani pada abad ke-6 SM. dan menjadi kota penting pada masa Kekaisaran Romawi. Berkat posisinya yang strategis di laut, Napoli menjadi pusat komersial dan budaya penting Kekaisaran.
Infrastruktur Romawi di Napoli
Selama pemerintahan Romawi, Napoli menyaksikan pembangunan berbagai infrastruktur, termasuk jalan, saluran air, teater, dan pemandian. Kota ini menjadi pusat perdagangan dan seni yang penting, dengan kehadiran sejumlah bangunan publik dan swasta yang sangat penting.
Kehidupan di Napoli pada masa Kekaisaran Romawi
Napoli adalah kota yang kaya dan kosmopolitan pada masa Kekaisaran Romawi, dengan populasi beragam orang Romawi, Yunani, Yahudi, dan kelompok etnis lainnya. Kota ini terkenal dengan keindahan dan budayanya, dengan kehadiran seniman, filsuf, dan penulis penting.
Selain itu, Napoli merupakan pusat pendidikan dan pelatihan yang penting, dengan kehadiran banyak sekolah dan perpustakaan. Kota ini juga terkenal dengan pemandian dan teaternya, yang menarik pengunjung dari seluruh Kekaisaran.
Kesimpulannya, Napoli adalah kota yang makmur dan berpengaruh pada masa Kekaisaran Romawi, dengan kekayaan budaya serta kehidupan sosial dan ekonomi yang dinamis.
Era Bizantium dan Kadipaten Napoli
Era Bizantium di Napoli
Kehadiran Bizantium di Napoli dimulai pada abad ke-6, ketika kota ini ditaklukkan oleh Kekaisaran Romawi Timur selama Perang Gotik. Selama periode ini, Napoli menjadi pusat administrasi dan militer penting Kekaisaran Bizantium di Italia. Kota ini dibentengi dan dilengkapi dengan struktur pertahanan baru, seperti Castel dell'Ovo dan Castel Capuano.
Kadipaten Napoli
Pada abad ke-9, Napoli menjadi kadipaten otonom di bawah kendali seorang adipati yang ditunjuk oleh Kaisar Bizantium. Kadipaten Napoli adalah salah satu negara bagian Italia terpenting pada Abad Pertengahan dan makmur berkat perdagangan maritim dan aktivitas pertanian. Selama periode ini, kota ini mengalami periode perkembangan seni dan budaya, dengan pembangunan gereja dan istana yang memiliki sejarah penting.
Selain itu, Kadipaten Napoli adalah tempat terjadinya bentrokan dan aliansi dengan negara-negara Italia lainnya dan dengan Kekaisaran Bizantium. Pada abad ke-10, Kadipaten terlibat dalam peperangan antara Bizantium dan Lombard untuk menguasai Italia selatan, dan hanya dengan kedatangan bangsa Normandia Napoli secara definitif berada di bawah kendali dinasti baru.
Kesimpulannya, era Bizantium dan Kadipaten Napoli mewakili periode mendasar dalam sejarah kota ini, yang ditandai dengan kemakmuran ekonomi, perkembangan budaya, dan konflik politik yang berkontribusi membentuk identitas Napoli hingga saat ini.
Kerajaan Napoli di bawah kekuasaan Normandia
Tahun-tahun dominasi Norman adalah periode penting bagi sejarah Napoli dan Kerajaan Sisilia. Pada periode inilah bangsa Normandia berhasil menaklukkan Italia selatan dan mendirikan kerajaan kuat yang memiliki dampak jangka panjang pada sejarah wilayah tersebut.
Penaklukan Normandia
Kerajaan Napoli di bawah kekuasaan Normandia dimulai dengan penaklukan kota tersebut pada tahun 1137 oleh Roger II dari Sisilia, raja Norman pertama di Italia selatan. Setelah penaklukan, kerajaan Napoli menjadi bagian dari Kerajaan Sisilia, yang mencakup seluruh Sisilia dan sebagian besar Italia selatan. Bangsa Normandia bertanggung jawab atas pembangunan banyak monumen terpenting di Napoli, seperti Castel Nuovo dan Katedral San Gennaro.
Selama periode Norman, Napoli menjadi pusat budaya dan komersial penting di Mediterania. Kota ini menjadi persimpangan budaya dan agama, dengan populasi kosmopolitan yang mencakup Kristen, Muslim, dan Yahudi. Periode toleransi beragama dan budaya ini berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan budaya kota.
Suksesi Normandia
Setelah kematian Roger II, kerajaan Napoli diserahkan kepada berbagai penguasa Norman, termasuk William I dari Sisilia dan William II dari Sisilia. Pada masa pemerintahan William II, kerajaan Napoli mencapai puncaknya dalam hal kekuasaan dan kemakmuran, dengan kota Napoli menjadi salah satu kota terpenting di seluruh kerajaan Norman.
Periode Norman berakhir dengan kematian William II pada tahun 1189, ketika kerajaan Napoli berada di bawah kendali Swabia. Namun, warisan Norman akan tetap hidup di kerajaan Napoli, memengaruhi budaya, ekonomi, dan politiknya selama berabad-abad mendatang.
Dinasti Swabia dan pemerintahan Frederick II
Dominasi Swabia di Napoli
Dinasti Swabia, yang dipimpin oleh Kaisar Frederick II, mendominasi Kerajaan Napoli pada abad ke-13. Frederick II, yang dikenal karena keterampilan politik dan militernya, membawa periode kemakmuran dan perkembangan besar ke Napoli. Pada masa pemerintahannya, kota ini menjadi pusat budaya dan komersial yang penting, dengan populasi multikultural dan kehidupan seni yang kaya.
Kebijakan Frederick II
Federico II menerapkan kebijakan inovatif untuk mendorong pembangunan ekonomi Kerajaan Napoli. Dia menyukai pembangunan jalan, jembatan dan pelabuhan untuk memfasilitasi perdagangan dan mempromosikan budaya dan seni melalui pembangunan perpustakaan, sekolah dan universitas. Selain itu, ia mendorong hidup berdampingan secara damai antara komunitas agama berbeda yang ada di kerajaan tersebut, menjamin kebebasan beribadah dan perlindungan bagi Muslim, Yahudi, dan Kristen.
Kemunduran dinasti Swabia
Setelah kematian Frederick II, dinasti Swabia mulai mengalami kemunduran akibat perebutan kekuasaan internal dan konflik dengan kekuatan Eropa lainnya. Pada abad ke-14, kerajaan Napoli berada di bawah kendali dinasti Angevin, menandai berakhirnya era Swabia di Napoli. Namun, warisan Frederick II dan dinasti Swabia tetap penting bagi perkembangan kota dan kerajaan selanjutnya.
Pengaruh Angevin dan Aragon
Angevin
Setelah berakhirnya periode Swabia, pada tahun 1266 Charles I dari Anjou menaklukkan kerajaan Napoli dan mendirikan dinasti Angevin. Pemerintahan mereka berlangsung hingga tahun 1442 dan membawa perubahan penting pada kota tersebut. Napoli menjadi pusat politik, budaya, dan ekonomi yang penting, dengan pembangunan istana dan gereja baru, seperti Castel Nuovo dan Gereja San Lorenzo Maggiore.
Suku Angevins memerintah Kerajaan Napoli selama hampir dua abad, sangat mempengaruhi sejarah dan budaya kota tersebut. Pada masa pemerintahannya, Napoli merupakan tempat terjadinya peristiwa sejarah penting, seperti pemberontakan para baron pada abad ke-14 dan wabah hitam yang melanda kota tersebut pada abad ke-15.
Orang Aragon
Pada tahun 1442 kerajaan Napoli berada di bawah kendali dinasti Aragon, dengan aksesi takhta Alfonso V dari Aragon. Bangsa Aragon membawa perubahan lebih jauh ke Napoli, dengan pembangunan benteng baru dan promosi seni dan budaya.
Selama pemerintahan Aragon, Napoli mengalami periode yang relatif stabil dan makmur, dengan perkembangan perdagangan dan keahlian. Kota ini menjadi pusat seni yang penting, dengan kehadiran seniman dan penulis terkenal internasional.
Kesimpulannya, pengaruh Angevin dan Aragon telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah Napoli, membantu mendefinisikan identitas dan karakter kota tersebut hingga saat ini.
Napoli pada masa Raja Muda Spanyol
Kedatangan orang Spanyol di Napoli
Pada tahun 1504, dengan kematian Ferdinand I dari Aragon, kerajaan Napoli berada di bawah kendali mahkota Spanyol, khususnya Charles V. Spanyol membawa pengaruh budaya dan ekonomi baru yang akan membentuk kota dan kerajaan selama berabad-abad yang akan datang.
Dominasi Spanyol
Selama periode Raja Muda Spanyol, Napoli mengalami periode kemegahan seni dan arsitektur yang luar biasa, dengan pembangunan sejumlah gereja, istana, dan monumen yang masih menjadi ciri panorama perkotaan kota saat ini. Spanyol juga berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi Napoli, menjadikannya salah satu pusat komersial utama di Mediterania.
Namun, dominasi Spanyol bukannya tanpa konflik dan ketegangan sosial. Penduduk Neapolitan, yang telah diuji oleh dominasi asing selama berabad-abad, mulai memberontak melawan pemerintah Spanyol, yang berpuncak pada pemberontakan tahun 1647 yang dipimpin oleh Masaniello. Pemberontakan ini, meski dipadamkan dengan darah, turut melemahkan kehadiran Spanyol di Napoli.
Warisan Spanyol di Napoli
Meskipun kekuasaan Raja Muda Spanyol berakhir pada tahun 1707, pengaruh Spanyol tetap hidup di Napoli untuk waktu yang lama. Banyak monumen dan karya seni yang dibuat pada masa Spanyol masih terlihat di kota ini, yang membuktikan kemegahan dan kekayaan periode sejarah tersebut. Selain itu, banyak tradisi dan adat istiadat Neapolitan berakar dari Spanyol, yang menunjukkan betapa besarnya dampak dominasi Spanyol terhadap budaya dan masyarakat Neapolitan.
Kesimpulannya, Raja Muda Spanyol mewakili babak penting dalam sejarah Napoli, periode kemegahan seni dan ekonomi yang meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada kota dan masyarakatnya.
Periode Bourbon dan penyatuan Italia
Kerajaan Napoli di bawah dinasti Bourbon
Setelah dominasi Spanyol, Napoli berada di bawah kendali dinasti Bourbon pada abad ke-18. Periode Bourbon di Napoli ditandai dengan serangkaian reformasi dan perubahan yang signifikan. Charles dari Bourbon, yang menjadi raja Napoli pada tahun 1734, memperkenalkan reformasi administratif, ekonomi dan sosial yang penting. Pada masa pemerintahannya, Napoli mengalami periode yang relatif makmur dan berkembang.
Perang Napoleon dan penyatuan Italia
Dengan munculnya Napoleon Bonaparte dan Perang Napoleon, Kerajaan Napoli terlibat dalam konflik dan perubahan politik. Setelah kekalahan Napoleon, Kongres Wina pada tahun 1815 menyerahkan Kerajaan Napoli kepada dinasti Bourbon. Namun kebangkitan gerakan Risorgimento dan penyatuan Italia menyebabkan berakhirnya kekuasaan Bourbon di Napoli.
Penyatuan Italia dan nasib Napoli
Napoli adalah salah satu teater utama perjuangan penyatuan Italia. Pada tahun 1860, dengan bantuan Garibaldi dan Seribu, Napoli ditaklukkan dan dianeksasi ke Kerajaan Italia. Penyatuan Italia menyebabkan transformasi politik, sosial dan ekonomi yang mendalam di Napoli. Kota ini menjadi bagian integral dari negara kesatuan Italia yang baru dan terlibat dalam proses modernisasi dan pembangunan negara tersebut.
Napoli di abad ke-20: perang dan rekonstruksi
Perang Dunia Kedua dan pendudukan Jerman
Selama abad ke-20, Napoli adalah protagonis dari salah satu periode tersulit dalam sejarahnya selama Perang Dunia Kedua. Kota ini dibom habis-habisan oleh Sekutu, yang berusaha melemahkan kekuatan Poros yang ada di Italia. Pada bulan September 1943, pasukan Jerman menduduki kota tersebut dan membentuk rezim teror, dengan pembalasan terhadap warga sipil dan deportasi ke kamp konsentrasi.
Penduduk Neapolitan menderita penderitaan yang luar biasa selama pendudukan Jerman, dengan kelaparan, penyakit, dan kehancuran yang melanda kota dan penduduknya dengan parah. Namun, meski menghadapi kesulitan, perlawanan Neapolitan bergerak untuk melawan pendudukan dan berkontribusi pada pembebasan kota.
Rekonstruksi dan kelahiran kembali Napoli
Setelah perang berakhir, Napoli dihadapkan pada tantangan sulit dalam rekonstruksi. Banyak wilayah kota telah hancur akibat pemboman dan kondisi penduduk berada dalam kondisi genting. Namun berkat komitmen pemerintah setempat dan solidaritas masyarakat, Napoli mulai pulih.
Rekonstruksi kota melibatkan pembangunan infrastruktur baru dan pembangunan kembali kawasan yang rusak. Selain itu, kebijakan pembangunan ekonomi dan sosial dimulai untuk meningkatkan kondisi kehidupan penduduk. Napoli berhasil bangkit kembali dari puing-puing perang, dengan tetap mempertahankan semangat dan identitas uniknya.
Saat ini, Napoli pada abad ke-20 mewakili babak penting dalam sejarah kota ini, yang ditandai dengan penderitaan dan ketahanan masyarakatnya. Kenangan akan tahun-tahun sulit itu masih hidup di kalangan warga Neapolitan, yang terus meneruskan kesaksian pada masa itu dan merayakan kemampuan mereka untuk pulih dan menatap masa depan dengan penuh harapan.